The Spirit

The spirit will comes after your will. I see, I hear, I write, I celebrate all moment with words...

waiting is inspiring

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

I love sharing positive mind and feeling

my life teach me to believe my inner strength

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, October 28, 2015

Inspirasi dari Film Little Big Master ” Karena Setiap Orang Punya Impian terbaiknya”





             Gambar 1 :  Foster Film The Little Big Master dengan kelima anak TK doc. ist

Little Big Master menceritakan adalah kisah tentang impian menggapai kehidupan yang lebih baik yang diawali dengan pendidikan. Mimpi yang terkadang kita miliki namun kita lupakan karena kegetiran hidup. Inilah kisah tentang perjuangan seorang guru menyemai benih impian di hati lima orang anak TK yang belajar di pelosok.

Kisah ini bermula kala Hung mengundurkan diri dari posisinya sebagai kepala sekolah di sebuah TK terkenal dan Tung suaminya mengundurkan diri dari posisinya sebagai kurator museum pada hari ulang tahun pernikahan mereka yang kesepuluh. Pasangan ini kemudian merencanakan perjalanan keliling dunia. Namun impian itu tertunda.

Hung melihat berita tentang TK di desa Yuen Long yang mencari kepala sekolah merangkap pengajar dan pembersih namun hanya dapat menggaji sangat kecil. Jika dalam empat bulan TK tersebut tidak mendapatkan kepala sekolah, sekolah akan diubah menjadi tempat pembuangan sampah atau rumah pemakaman. Tergerak melihat lima murid miskin di TK tersebut, Hung mengajukan diri.

Setelah kelima muridnya membuka diri, pekerjaan Hung membawanya kepada orang tua masing-masing murid yang setiap hari berjuang dalam kemiskinan. Akhirnya Hung menerima pekerjaan sebagai kepala sekolah dengan bayaran termurah saat itu 4500 dollar hongkong, meninggalkan sekolah elit dengan 500 murid kaya demi menyelamatkan kehidupan 5 orang murid dengan orang tua yang tidak mampu agar tetap menempuh pendidikan sekolah. mereka menyekolahkan anak-anaknya di sana karena sekolah tersebut gratis. berbagai konflik dan rintangan kepala sekolah Hung hadapi demi menyelamatkan sekolah tersebut, karena bagi guru Hung ini bukan sekedar menyelamatkan sekolah namun menyelamatkan kehidupan anak-anak di desa tersebut.


                    Gambar : Hung dan kelima anak TK belajar di dalam kelas doc. ist

Pada saat sedang belajar, Hung berdialog dengan setiap anak TK tentang Impian mereka, dan dengan polos anak-anak itu menjawab sesuai dengan keadaan mereka. Karena beberapa anak berlatar belakang keluarga yang tak mampu.Hung bekerja keras, hingga Hung jatuh sakit. Suaminya marah. Hung dan suaminya sempat salah paham, Karena Hung  sakit dan suaminya merasa khawatir hingga Hung menginap di rumah sakit demi mencari anak baru untuk sekolah TK. Hung juga melatih anak-anak menari untuk mengembangkan kepercayaan diri anak-anak tampil di muka umum. Meskipun dalam perjuangan Hung, suaminya, serta keluarga anak TK tak terwujud, namun ada ketulusan dan kebersamaan yang tergambar dalam film ini.

Film ini menguras banyak air mata, sangat menyentuh hati. Perpaduan drama keluarga yang kuat dengan unsur nilai-nilai kebersamaan, ketahabahan dan perjuangan. Selamat menonton film Little Big Master ini. saya memberi 4 bintang untuk film Hongkong yang dibintangi aktor berbakat yang berhasil menyajikan tontonan menarik dan segar dari film film romansa yang lagi naik daun.


Wednesday, October 21, 2015

Live in the city, Welcome to Jakarta



Jakarta, the dream place for people in Indonesia

People coming for working, for studying, for living and for reaching dream. Not only for educated people that want to come to Jakarta for getting the best carrier, but also for people who lack of education come to Jakarta and working in non formal job such as seller some food, and also working in hospitality area

I have come to Jakarta since 2010. I coming for continue my study of master degree, program Diplomacy in International Relation. I have some experience when I was living in some of place in Jakarta such as in Kramat in area of Kwitang, also live in Bendungan Hilir in area of Pejompongan. But I will  tell you first my experience live in Kramat with Tionghoa Family. I live in Jalan Kramat 1 No.25 Jakarta Pusat. I love the address, like the good sign for me, 25 is my date of  my birthday and I live as the first child in my family :) . Then I was there and got some different culture that coloring my life

I got angpau after I pick from the threes.



Tuesday, October 20, 2015

Menitipkan hati pada panglima jiwa


Hati bukan pualam,bukan juga porselin cina. Hati kadang lembut dan kadang bisa keras
namun jika hati bersua dengan hati yang ingin saling meneguhkan ikatannya
maka yang tercipta adalah kedamaian, ketenangan dan harmoni

Rae merasa bahagia, sahabatku itu memang masih berstatus single, hingga dia bersua calon suaminya itu dalam percakapan telpon yang berlanjut pada pertemuan di rumah Rae. Awalanya calon suaminya mendapatkan nomer HP nya dari lingkaran keluarganya. Mereka memang bertemu di kota di mana mereka di besarkan namun Rae dan Rio tinggal berjauhan. Rae bekerja di Jakarta sedangkan Rio bekerja di Kupang. namun  mereka bisa merenda hubungan mereka dengan komunikasi jarak jauh melalui telepon.

Empat bulan setelah berkenenalan Rio mengajak Rae bertunagan, hubungan mereka berlanut ke arah yang lebih serius dan  Rio membelikan Rae cincicn polos sederhana yang ingin dia persembahkan untuk tunagannnya  itu. Rio sangat optimis dan meyakinkan Rae bahwa mereka bisa menjalani semua itu. Rae pernah trauma dan gagal menikah, sehingga kepercayan dirinya tak begitu tinggi/ Roy paling mampu membuat Rae akhirnya optimis menjalani hubungan itu. Cincin Pemebrian Roy melingkar di jari manisnya


Roy bukanlah sosok super romantis namun dia selalu tahu kapan saat yang tepatuntuk mengungkap perasaanya dan perhatiannya.  Rio sosok pemimpin , dia cukup gigih dengan punya usaha sendiri yang sudah dia rintis sejak kuliah. Rio tidak menghadiahi Rae dengan banyak barang-barang mewah.Namun sikapnya dan perhatiannya adalah sesuatu yang mewah bagi Raeyang cuek pada dirinya sendiri. Roy bersahaja, dewasa dan terbuka , itulah yang membuat Rae jatuh cinta, dengan sosok yang tak pernah dibayangkannya tersebut


 Sedangkan Rae sosok yang dinamis dengan segudang aktifitas di kampus, di lingkungan komunitasnya dan lingkungan kerja. Namun perhatian Rio tak pernah dilupakannya.Rae merasa menemukan penyeimbang hidupnya. Hingga air matanya menetes tanpa dia sadari saat Rio menyematkan cincin tunangan di jari manisnya. Dia menemukan sosok yang serius untuk menggenapi hidup bersamanya. Hingga pesan singkat di HP nya dari Ri

"Dek kamu sedang dimana, abg khawatir, pulanglah jangan terlalu sering pulang malam, dengarkanlah abang ya dek"
" Iya bangm sudah dijalan sebentar lagi pulang" Dan saat itu  Rae melihat jam tangannya yang sudah jam 11 malam
Namun jauh didalam hati kecilnya, entah mengapa Rae sepertinya bisa menerima semua perhatian lelaki itu tanpa berdebat.

**
Rae melihat jarinya cicincin tunangan melingkar di jari manisnya, pembelian Rio. Rae tersenyum mengenang kenangan indah mereka itu. Dia kadang berpikir kenapa cincin tunagan ada diletakkan di jari manisnya hingga dia mmebaca sebuah artikel singkat di Merdeka .Com. tulisan Destriyana sebagai berikut :

Jempol yang berada di tempat pertama merepresentasikan orang tua
- Telunjuk yang berada di tempat kedua merepresentasikan saudara
- Jari tengah yang berada di tempat ketiga merepresentasikan diri sendiri
- Jari manis yang berada di tempat keempat merepresentasikan pasangan
- Kelingking yang berada di tempat kelima merepresentasikan anak

Kemudian cobalah untuk menyatukan kedua jari-jari tangannya Anda sesuai dengan pasangannya. Jempol bertemu jempol, telunjuk bertemu telunjuk, dan seterusnya. Namun, ada sedikit perbedaan di sini. Anda harus menekuk kedua jari tengah ke bawah.

- Pertama, coba pisahkan kedua jempol Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama orang tua Anda karena suatu saat Anda dan orang tua Anda pasti akan berpisah.
- Kedua, coba pisahkan kedua jari telunjuk Anda yang saling bertemu. Anda tentu bisa memisahkannya. Ini bermakna Anda tidak ditakdirkan untuk terus hidup bersama saudara Anda karena suatu saat mereka akan membentuk keluarga sendiri dan berpisah dengan Anda.
- Jari tengah dianggap sebagai pengecualian karena itu melambangkan diri Anda sendiri sehingga tidak perlu dipisahkan.
- Kemudian, coba pisahkan kedua jari manis Anda yang saling bertemu. Tidak dapat dipisahkan? Ya, itulah alasan mengapa cincin nikah harus dipakai di jari manis. Ini bermakna pasangan adalah orang yang akan bersama Anda sampai mati.
- Terakhir, coba pisahkan kedua kelingking yang saling bertemu. Ya, Anda dapat memisahkannya, yang berarti suatu hari anak Anda akan tumbuh dan meninggalkan Anda untuk membentuk keluarga barunya.

Sekarang, Anda tentu sudah tahu jawabannya. Mitos ini diambil berdasarkan kepercayaan masyarakat China.
[des]

Monday, October 19, 2015

Kutitipi Hatimu dengan Puisi




Kutitipi hatimu dengan puisi
di pagi ini
satu bait saja
dalam jauh dekatnya rasa
tetap saja ia mampu menghadirkan pesonamu
melewati samudera yang memisahkan kita
dalam biru riak ombak
namun hati kita tak pernah berjarak

kutitipi hatimu dengan puisi
satu bait saja
simpanlah dibilik jiwamu
rasakan setiap ruh dari rangkaian kata yang dititipkannnya
itu milikmu saja

Kutitipi hatimu dengan puisi
simpanlah
mungkin kelak engkau akan membacanya didepanku
kala waktu mau menghadirkan dirinya untuk kita
coba hitung berapa puisi yang sudah kutuliskan padamu
itulah puisi yang keseribu
puisiku akan menemani pagi, siang dan malammu
dan engkau memang istimewa
hanya hatimu yang kutitipi puisi
kuwariskan seluruh rindu, cinta dan setiaku
hanya untuk satu hati itu
dan satu hati itu adalah hatimu
hati yang jadi mihrab jiwaku

senayan, 20 oktober 2015


Tuesday, October 6, 2015

Asyiknya lolos menjadi Speaker Konfrensi Karya Ilmiah

Menulis memang kegiatan yang menyenangkan. Banyak hal, fenomena dan realita yang bisa diungkapkan melalui tulisan kita. Salah satunya adalah menulis karya ilmiah yang memang butuh upaya ekstra dan metodologi. Namun dengan berlatih kita bisa pelan pelan belajar membuat karya ilmiah. Tentu yang penting tetap semangat dan positive thinking.


Banyak bidang keilmuan yang bisa digali baik dari disiplin ilmu ranah sosial, science, teknologi, budaya, humaniora dan sebagainya. Kebetulan saya berminat melihat berkembangnya literasi di Indonesia dan komunitas penggiat literasi seperti meningkatkan budaya membaca, menulis serta relasinya dengan kepedulian sosial masyarakat dan daya saing suatu bangsa yang sebentar lagi masuk babak ASEAN Economic Community 2015.

Saya juga melihat beberapa rekan penulis, citizen journalist dan blogger mulai tumbuh dan menyebar di Indonesia. Seperti adanya latihan kepenulisan, taman baca, perpustakaan masyarakat dan swadaya. Hal tersebut tentu hal yang positif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam ranah pendidikan informal.

Dalam acara International Indonesian Forum For Asian Studies 2015 dengan tema " Creating ASEAN Futures 2015 : Towards Connected Cross Border Communities" yang diadakan di Padang. Makalah ilmiah saya berjudul " The Development of Literacy community by Social Awareness : Case study Aisyah Pulungan; Street Children in North Sumatera" berhasil lolos dalam konfrensi tersebut dalam tema besar " Advancing Education". Sehinggga saya di daulat menjadi speaker beserta rekan lainnya dari Universitas Malaysia yakni Prof. Wan Abdul Manan Wan Muda, Ralf Jake Wabingga dari University Lyceum of The Philippines" dan nailul restu dari  State University of Jogjakarta  yang bertempat di room 1 tanggal 30 September 2015. Dalam konfrensi itu turut hair juga Guru besar antropology and sociology Western Austaralia  yakni Prof. John Richard Weintre yang juga bertindak sebagai moderator dan Ketua IIFAS.




Pengalaman sebagai speaker tentu menyenangkan bisa sharing ilmu dan melatih kemampuan dalam berbicara di forum internasional. Tentu hal trsebut jadi pengalaman berharga dalam memberikan nuansa komunikasi lintas budaya dengan ranah disiplin ilmu yang beragam. Forum internasional melibatkan para peneliti, birokrat dan Penulis yang peduli dengan isu-isu regional dan internasional serta memaparkan beberapa pengetahuan, best practice dan solusi yang mungkin didapatkan dalam penelitian.

Dalam konfrensi tersebut kami juga mendapatkan kesempatan berharga untuk menghadiri jamuan makan malam dengan walikota Padang diiringi tari-tarian dan alunan musik suling yang indah dan syahdu. Bahkan MC nya juga menggunakkan bahasa padang dan Inggris. Tentu para peserta konfrensi merasakan senang dan bahagia karena merasakan nuansa budaya padang yang melekat dalam acara tersebut menjadi memori yang akan terus terkenang akan keramahan masyarakatnya dan kekayaan khazanah budaya.




Perjalanan mengembangkan disipin ilmu dalam perpaduan penulisan karya ilmiah dan kemampuan public speaking perlu terus dilatih dan dipupuk sehingga menjadi pengalaman berharga dan peningkatan profesionalitas yang kelak bisa kita terapkan dalam berkontribusi untuk masyarakat regional dan internasional serta penghargaan terhadap buah pikiran, ide, inspirasi dan intelektualitas karya anak bangsa.



Monday, October 5, 2015

Merawat Harapan di Jantung Kota, Jakarta Oh Jakarta


  Gambar 1 : Patung Selamat Datang Bundaran HI, doc Shiawasize  

Aku tak pernah terpikir untuk menjejakkan kaki di kotamu
Sungguh tak pernah terbersit olehku
Namun engkaulah yang memanggilku untuk datang
Engkau yang memilihku untuk hadir
Karena engkau yakin aku akan mampu merawat harapan dan impianku
di sanubarimu, di jantungmu wahai Jakarta
 Maka izinkan aku menuliskan jejakku di kotamu
sejarah kecil tentang perjalanan seorang perempuan bersahaja
dari kota kecil di atas kaki bukit barisan, tanah Sumatera
Kuhadir utuh dengan jiwama, mata, telingan dan hatiku 
Untuk menjadi penghunimu yang setia dan mencintamu Jakarta

( Kota Tua Jakarta, 1 Oktober 2015)

Akhirnya  pada bulan desember akhir tahun 2010, kumantapkan langkahku untuk hijrah ke jakarta. Bukan perjalanan biasa. namun perjalanan istimewa. karena aku dapatkan restu ibu yang menginginkanku menempuh studi S2 di Indonesia karena aku masih sendiri. Aku maklum saja, bathin seorang Ibu kadang begitu kuat untuk melepas anak didiknya. Hingga akhirnya aku berangkat ke Jakarta dan melanjutkan tugasku bekerja di sebuah Lembaga Pendidikan Swasta Nasional untuk tahun ke 5 di seputaran jalan Kramat, Jakarta Pusat


Jika kuingat aku senang sekali kala itu. karena tempat tinggalku tepat di daerah Jalan Kramat 1 No.25 Jakarta Pusat. Secara kebetulan tempat ini historis karena aku anak pertama dan kelahiranku tanggal 25. hehehhe. Terkadang aku punya sisi romantis melihat satu keadaan dan simbol serta menyerasikannya dengan diriku. Oh ya pemilik rumah ini adalah warga tionghoa betawi. Mereka hanya punya 3 anak. Suaminya kupanggil engkong dan istrinya kupanggil cici. Lengkaplah aku membaur dalam aroma multi kultur. Oh ya aku bayar sewa kost bulanan berkisar 500 ribu rupiah. fasilitas cuma tempat tidur dan lemari. Ukurannya 2x4 Meter. Bisa dibayangkan aku juga harus segera mengurus kuliah S2 di kampus Paramadina yang bertempat di SCBD Sudirman, Energy Tower lantai 22. Bisa dibayangkan kampusku yang megah dengan mahasiswa hasil seleksi seluruh Indonesia plus aku harus sering deg-degan ngejar bus way yang kala itu hanya beroperasi hingga jam 9 malam. Jika sudah lewat dari jam itu aku langsung lemas, karena pasti pulang naik taksi yang aku sendiri tidak berani karena merasa ibukota tak aman. 


Jakarta always on and never sleep. Namun aku juga akhirnya bisa pulang ke rumah dan biasanya melewati bawah jalan layang senen dan menyaksikan nenek tua yang sehari-hari berjualan koran duduk dengan anak-anak sambil makan nasi bungkus, ditengah banyaknya mobil yang lalu lalang. sesekali kulihat mereka berebut makanan, namun selalu ada binar bahagia di rona wajah mereka

Pasar kaget, Majelis Rasululloh dan Toko buku Walisongo di Kwitang



                 
                        Gambar 2 : Pasar Kwitang  ramai pembeli yang sebagian besar jamaah majelis

Suasana para kaum urban yang senang belanja murah dan sarapan pagi akan terasa disini. Apalagi selepas orang-orang olahraga dari Monas langsung ke Kwitang. Ada pasar kaget setiap jam 7 hingga jam 12 siang. Banyak yang jualan, mulai  dari jual baju, aneka jilbab, aksesoris, makanan, minuman, hingga pengamen jalanan disana-sini. Aku paling senang makan lontong padangnya, kuahnya gurih penjualnya sepasang suami istri yang ramah. seporsi cuma Rp.8.000. Apalagi makannya pakai kerupuk sambal. wah lamak rasanyo uda :)

Kadang kala ada juga pengajian majelis rasululloh.Sang habib akan berceramah dan banyak masyarakat yang duduk bersila dan menghamparkan tikar hingga ke jalan dan mendengar sang habib dengan takzim. sungguh luar biasa masyarakat kota yang masih mencari oase keimanan dan banyak jamaah  yang berbondong-bondong ke Kwitang yang berasal dari Bogor, tanggerang, Depok dan Bekasi. Biasanya kelihatan dari jaket hitam yang mereka pakai bertuliskan " Majelis rasululloh". kadang jadwal pengajian juga terlihat jelas di bill boar jalan Protokol

Bukah hanya sampai disitu keunikan tinggal di Kwitang. Aku juga paling senang ke Toko buku Walisongo. Suasana tokonya adem dan sering juga sholat di masjidnya yang posisinya di bawah. Lalu baca-baca buku yang kebanyakan bertema islam di lantai 1 dan sesekali ke lantai 2 melihat bebrapa produk lukisan yang bergambar tanah suci. sejak saat itu makin mantap di hati untuk berangkat ke tanah suci kelak. Amin.

Pasar Senen

Oh ya , tak jauh dari Toko buku ada bioskop yang lumayan tua namun sepertinya masih beroperasi. Disana juga ngetem angkot tujuan senen berwarna biru. Diseberangnya ada Mall paling besar Atrium Seben berdekatan dengan Hotel Oasis yang mewah, Disekitas Senen banyak penjual buku bekas, baju bekas, grosiran dan lain-lain. Syurga belanja buat konsumen dan pengecer. Untuk celana dan baju ada yang harga 15.000 sampai dengan 20.000 per piece. bahkan ada juga yang jual kue-kue di pasar pagi. ramai sekali , karena dekat juga dengan stasuiun Senen. Oh ya, aku juga pernah bertemu sahabatku sejak SD namanya Tanti yang bekerjad di bank Sumut disekitar mall atrium Senen, namun sudah jarang kahbarnya. Setahuku sudah kembali lagi ke Medan.Kami sempat bersua dan makan siang bersama. Hingga akhirnya dia menikah.

Tugu Tani
Tugu tani ada ditengah-tengah taman menggambarkan 2 sosok manusia istri petani dan petani yang memakai caping, disekitarnya da hotel Arya duta dan perkantoran Kemnterian Kelautan  dan juga dekat dengan Kedutaan Amerika. Ada jejak kisahku disana. Kisah tentang beasiswa fulbright.Semoga kelak terwujud cita-citaku untuk studi ke luar negeri.


Taman Ismail Marzuki

Aku paling senang ke TIM, kadang nonton di bisokop twenty one. kadang juga menyaksikan anak-anak latihan di teater tanah air asuhan dari Pak Jose Rizal Manua yang sudah kukenal selama 5 tahun. Aku senang melihatnya duduk di toko bukunya, dan membaca puisi-puisinya sambil melatih anak-anak disertai istrinya. Bahkan sesekali mengelus-elus kucing kesayangannya.

Siapa sangka aku datang lagi ke TIM dengan membacakan karyaku tahun 2014 pada acara lomba puisi hari puisi dan tahun 2015 pada pekan puisi mewakili Sumtera Utara. Rasanya bahagia dan bangga. aku memang mencintai puisi, dunia seni dan literasi.  Aku berhutang budi pada Jakarta yang menyuburkan talentaku. Sebenarnya aku juga pernah berpuisi di bandung ats kemenanganku untuk oetry Slam Jerman pada tahun 2014, Aku juga mmebaca puisi di mall bandung untuk sosial undangan penulis Risma, dan juga pernah berpuisi di rumah kediaman Dubes Moroko saat Ramdahan pada tahun 2014.

Oh ya, masih kusimpan rekan -rekan sastrawan seluruh Indonesia yang memabcakan puisi di TIM. abg seniorku pada program Pertukaran Pemuda Indonesia Australia, Bang Sandra Nahdar datang beserta istrinya menyaksikan pertunjukanku. senang rasanya, hingga kuhadiahkan puisi : Menua bersamamu" di malam minggu kala itu. Disaksikan bulan di atas langit  Batavia :)

JADWAL PANGGUNG APRESIASI
HARI PUISI INDONESIA 2015

5- 8 September 2015, Panggung Terbuka, Parkir TIM, Jakarta
Sabtu, 5 September 2015
Malam,Pk.20.00-22.00 Wib
1. Jose Rizal Manua (Penyair), Jakarta,
2.M. Anton Sulstyo (Penyair), Banten,
3. Imam Sembada (Penyair), Depok ,
4. Endang Supriadi (Penyair), Depok
5. Yahya Andi Saputra (Penyair), Jakarta
6. Nurhayat Arif Permana, Palembang, Sumatra Selatan
7. Nana Rizky (Deklamator), Jakarta,
8. Sang Abul (Sanggar Anak Bulungan), Musikalisasi Puisi, Jak-sel
9. Kanjeng Gusti, Musikalisasi Puisi, Jakarta Timur
10. Iberamsyah Barbari, (Penyair) Banjar Baru, Kalsel
11. Diana Roosetindaro, Depok
12. Kopi Aksara, Dramatisasi Puisi, Surabaya
13. Aurora, Musikalasisi Puisi, Surabaya
14. Tari, Puisi dan Lagu (Jaker), Jakarta Selatan
15. Edrida Pulungan (Penyair), Sumatra Utara
16. M.Rois Rinaldi, (Penyair) Banten
17. Zulfaisal Putera,(Penyair) Banjar Masin, Kalsel
18. Wenri Wanhar, (Jaker), Depok
19.Teater dan himpunan musik sukma bicara, Tangerang
20. Hadi Sastra, Tangerang Selatan

SIANG-SORE (Pukul 14.00 – 17.30 Wib)
1. Gugun Gumelar Prayudha, Penyair, Banten
2. Sang Embun (Penyair), Bekasi
3. Ade Novi (Penyair), Depok
4. Jaker , Depok
5. Nadia Sarah Adzani (Deklmator),Jakarta
6. Rita Jassin (Deklamator), Jakarta
7. Naelu Rizki (Deklamator), Tegal
8. Lajnah Kreativitas Pesantren Cerebon,Musikaliasi puisi
9. Rofifasollinanda, (Deklmator) Ciputat
10. Handy Isman, Deklamator, Tangerang Selatan
11. Tanggal Satu, (Dekalmator ) Surabaya
12. Jaker (Musikalisasi Puisi)
13. Roso Suroso (Jaker), Jakarta Selatan
14. Introduce Selloner's, Jaker, Jakarta
15.Nur iqbal fauzi (Deklamtor), Tangerang

Minggu, 6 September 2015
MALAM (Pukul 20.00 – 22.00 Wib)

1.Ahmadun Y Herfanda (Penyair)Tangerang, Banten
2. Asrizal Nur, (Penyair), Depok, Jawa Barat
3.Warih Wisatsana, Bali
4. Iwan B Setiawan, (Penyair ) Cianjur, Jawa Barat
5. Mustafa Ismail (Penyair) Depok, Jawa Barat
6. Anisa Afzal , Sukabumi
7. Ketut Syahruwardi Abbas, Bali
8. Wayang Suku Raga, Dramatisasi Puisi, Sukabumi
9. Mira MM.Astra, Bali
8. Khoer Jurzani, Syarikat Penyair Sukabumi,
10. Nissa Rengganis, Cirebon, Jawa Barat
11. Nuning Kusumaning Palupi, Semarang
12. Theja Fathasena, Bogor
13. Ni Putu Putri Suastini (Deklmator), Bali
14. Fileski (Puisi lagu), Surabaya
15. Alex R. Nainggolan, Tangerang, Banten
16.Komunitas Ranggon Sastra, Musikalisasi puisi, Jakarta Timur
17.Suaeb mahbub, Jakarta Utara
18. Kazzaini KS, Pekanbaru Riau
19. Memed Gunawan, Jakarta
20. Cecep Syamsul Hari, Bandung

SIANG-SORE (Pukul 14.00 – 17.30 Wib)
1. Yan Ilham Andrimu, Syarikat Penyair Sukabumi
2. Aslam Dhena Masyar, Syarikat Penyair Sukabumi
3. Regi Sastra Sena, Syarikat Penyair Sukabumi
4. .Dien Makmur, Syarikat Penyair Sukabumi
5. Isman Salman, Syarakat Penyair Sukabumi
6. Lutfi Mardiansya, Syarikat Penyair Sukabumi
7. Putri Thania, Depok, Deklamator, Jawa Barat
8. Andi Rewo Batari, Deklmator, Makasar
9. Antik Group, Musikalisasi Puisi, Jakarta selatan
10. Fair Naza, (Penyair) Sulawesi Tenggara
11. Jaker (Dramatisasi Puisi)
12. Ria Agustina, Deklamator, (Depok)
13. Fair Naza (Penyair), Bogor
14. Nadia Sarah Adzani (Deklamator), Jakarta Selatan
15. Dodi Miler, Pengamen Puisi Jakarta
16. Institut Musik Jalanan, (Musikalisasi), Depok
17. Andyn Zafira, Deklmator, Bekasi
18. Puguh Tjahjono, Depok
19. Krisdayani Lafau, Deklamator
20.Sanggar Budaya GENERASI, Medan, Sumatra Utara


Senin, 7 September 2015
MALAM (Pukul 20.00 – 22.00 Wib)

1.Fikar W.Eda, (Penyair) Jakarta
2. Soni Farid Maulana
3. Sihar Ramses Simatupang (Penyair), Depok, Jawa Barat
4. Jimmy S Johansyah (Penyair), Depok
5.Pinto Janir, ( Penyair), Sumatra Barat
6.Persatuan Artis Pemusik dan Pencipta lagu (PAPPRI Depok)
7.Erizal Norman, (Penyair), Tanjungpinang, Kepulauan Riau
8.Jeffry Sumampouw. (Penyair), Depok, Jawa Barat
9.Kunni Masrohanti (Penyair), Pekanbaru, Riau
10.Octavianus Masheka (Dekmalator), Bekasi
11.Udin Sape, Bima NTB
12. Irfan Hakim : (Deklamator), Jakarta
14.Teater Tukang, Dramatisasi puisi, Bekasi
15.Nuriza Aulia dkk/, Musikalisasi Puisi, USU Medan
16.Jaker Baca Puisi
17. A. Aris Abeba, Pekanbaru
18. Dheny Kurnia, Pekanbaru, Riau
19. Rendra Setyadiharja, Tanjungpinang, Kepulauan Riau
20.Ullyl Ch ( Penyair),

SIANG-SORE (Pukul 14.00 – 17.30 Wib)
1. Hanif Muis Mahmud,(Deklamator) Pekanbaru
2. Nandy Pinto : (Deklmator) Jambi
3. Rahmi Airin & Hari Chodox, Musikalisasi Puisi, Jakarta Utara
4. Mahmud Hibatul Wafi, Mahasiswa UIN Susqa, Pekanbaru
5. Ilham Assiddiq Ginting, Mahasiswa UIN Susqa, Pekanbaru
6. Nur San Ni, Indramayu
7. Deri Saputra, Padangpanjang, Sumatra Barat
8. Rina Ratnasari, Kuningan, Jawa Barat
9. Resto Prawironegoro, penyair, Jakarta Barat
10. Nuriza Aulia dkk/, Musikalisasi Puisi, USU Medan
11. Jaker Musiklasisasi Puisi
14.Syarif Hidayatullah, Uhamka, Jakarta
14. Abdul Rahman Jupri, Uhamka, Jakarta
15. Petrus Adi Utomo (Penyair), Solo
16. Sumiyati, Jakarta Pusat
17.Alifa Syazha Hassiwi, Puisi dan Lagu, UIN SUSQA, Pekanbaru
18.M. Irfan Kurniawan

Selasa, 8 September 2015
 MALAM (Pukul 20.00 – 22.00 Wib)

1. 1.L.K.Ara, Aceh
2. Chavchay Syaifullah, (Penyair), Banten
3. Remmy Novaris DM, Penyair. Jakarta
4.Tarmizi Rumah Hitam, Batam, Kepulaun Riau
5. Amdai Yanti Siregar/Salon Sastra, Musikalisasi Puisi, Tangsel, Banten
6. Tri Astoto Kodarie, Pare-pare, Sulawesi Selatan
8. Bambang Widiatmoko, Bekasi
9. Eddy Pramduane, Depok
12. Suyatno, Bogor
14. Sahran Himamaru, Pare-pare,
15. H.Palemmui , Pare-pare
16. Ihsan Saputra, Tangerang
17. Andoyo Sulyantoro AG dkk, Musikalisasi puisi, wonosobo, Jawa Tengah
18. Imam Ma'rif, Jakarta Pusat
19. Syarif Hidaytullah, Uhamka, Jakarta
20. Komunitas Vanderwijk, Uhamka, Jakarta

SIANG-SORE , (Pukul 14.00 – 17.30Wib)
1. Abi, Jakarta
2. teater talang dumaga , Dramatisasi Puisi, Jakarta Selatan
3. Rifqiel Asyiq, Anggota KSS (Komunitas Seniman Santri) Cirebon
4. Ananda Fitria Putri, Depok
6. Endin Sas, Jakarta
7. Laili Fitriah, Surabaya
9. Setyo Utomo, Surabaya
10. Aam Kamil, Surabaya
11. Tio Malendra, Surabaya
12. Beni Syah, Surabaya
13. Cholida Isma, Surabaya
14. Ade Mulyono, Jakarta
15. Lolita Piala Dewi, Jakarta
18. Jaker Musikalisasi Puisi
19. Jaker Baca Puisi
20. moh. ali abadi, Deklmator, Jakarta Utara

CATATAN :
1. Peserta diharapkan sudah berada di lokasi acara, 1 jam sebelum acara dimulai
2. Peserta mendfatar ulang untuk mendapatkan jadwal/urutan tampil
3. Panitia hanya menyediakan panggung dan sounsystem dan lampu netral
KONTAK PERSON :
1. Jose Rizal Manua : 0811833161( Ketua Panitia)

Jakarta juga mampu menghipnotisku untuk hadir dalam acara-acara keduataan. karena jakarta adalah kota metropoitan dengan ratusan kedutaan dan perwakilan negara-negara sahabat